Suatu pemikiran yang mampu menyajikan keadilan yang bersentuhan dengan hidup orang banyak dalam rangka mencapai tujuan negara yang diusahakan.
Bukan sekedar merumuskan tujuan negara dalam memenuhi hasrat pemenuh kepentingan dan keinginan pribadi dan golongan.
Jadi tolak ukur keberhasilan dalam memanfaatkan sinar nurani yang memancar bukan terletak pada berapa banyak program yang dibuat dan seberapa hebat dalam mempengaruhi orang lain dalam memberikan keyakinan agar menerima dan mendukung tentang apa yang dipikirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akan tetapi terletak pada berapa banyak hati yang bisa merasakan dan menikmati kesejahteraan dari apa yang dipikirkan.
Hukum alamnya menetapkan bahwa 99,99% Perut minta diisi dan dengan nilai yang sama hati menginginkan kepuasan dan kesenangan.
Redupnya Cahaya Nurani mematikan nilai – nilai manusiawi, maka benarlah pendapat Aries Toteles bahwa Manusia adalah Hewan yang bermasyarakat.
Hewan makhluk yang dengan kodrat tanpa pikiran, ia tidak pernah tahu bagaimana berpikir yang baik dan benar serta tepat.
Salah satu kesamaan antara Manusia dengan Hewan berada pada otak tapi berbeda pada pikiran.
Berpikir yang baik adalah berpikir dengan menyadari kodrat hidup dengan hati nurani dan berpikir dengan benar yaitu suatu pemikiran yang sesuai dengan konsep dimana ada masyarakat dan kehidupan disitu ada hukum dan keadilan, dan berpikir dengan tepat adalah bagaimana program yang dipikirkan mampu menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat umum.
Serta sanggup dipertanggungjawabkan untuk pertama kali adalah terhadap hati nuraninya sendiri dengan menampakan hubungan antara kebebasan berpikir dalam cinta kebijakan dengan etika manusiawi yang melandasinya, atau sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir (logis) dan tidak mengandung kontradiksi.