Dari otak akan mengubah kognisi, seterusnya mengubah afeksi dan psikomotorik. Lambat laun, wartawan pun bisa mmenggerakkan banyak orang mulai dari ruang lingkup lingkungan terkecil sampai dengan lingkungan yang luas dan besar bahkan manusia sedunia, begitulah gambaran seorang Panglima besar Militer tentang bagaimana mulia dan terhormatnya tugas dan peranan Wartawan sebagai Insan Pers.
Esensi dasar sistem pada Konsep Libertarianisme memandang manusia mempunyai hak asasi dan meyakini bahwa manusia akan bisa mengembangkan pemikirannya secara baik jika diberi kebebasan. Manusia dilahirkan sebagai makhluk bebas yang dikendalikan akal dan bisa mengatur sekelilingnya untuk tujuan yang mulia. Kebebasan adalah hal yang utama dalam mewujudkan esensi dasar itu, sedangkan kontrol pemerintah dipandang sebagai manifestasi “pemerkosaan” kebebasan berfikir. Oleh karena itu, pers harus diberi tempat yang sebebas-bebasnya, un tuk membantu mencari kebenaran yang sebenar – benarnya benar tanpa dengan pembenaran untuk merasa sebagai sosok yang paling benar. “Kebenaran akan diperoleh jika pers diberi kebebasan, sehingga kebebasan pers menjadi tolak ukur dihormatinya hak bebas yang dimiliki manusia” (Nurudin, 2004 :72-73),
Menurut paham yang dipelopori oleh seorang tokoh besar penganut paham liberal terkenal Niccolò Machiavelli, wartawan ataupun Insan Pers akan selalu mengambil bentuk dan warna struktur-struktur tatanan sosial politik, ekonomi dan budaya di mana ia bertugas dengan fungsinya sebagai alat sosial kontrol (Tool and Engeneering Social Control).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wartawan dengan keahlian jurnalisnya, akan mewarnai dunia dengan memberikan gambaran system pengawasan sosial dimana hubungan antara orang dan lembaga diatur sedemikian rupa, dalam suatu tatanan hidup bermasyarakat dimana manusia berfungsi sebagai makhluk sosial (Zoon Politicon), dengan memandang berdasarkan atas keyakinan dan asumsi dasar serta persefsi tentang hakikat manusia, masyarakat dan negara, dan hakikat hubungan antara masyarakat sebagai warga dengan negara serta hakikat pengetahuan dan kebenaran.
Paham Libertarian, menekankan bahwa pers bukan instrumen pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menyajikan bukti dan argumen-argumen yang akan menjadi landasan bagi orang banyak untuk berpikir sesuai dengan peradaban dan hakikat manusia dalam mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap terhadap kebijaksanaannya, jangan sampai konsep kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat berubah arah dan warna dengan menjadikan Pemerintah sebagai pemilik kedaulatan dan rakyat sebagai pelayan kepentingan penguasa organisasi kekuasaan.
Pers seharusnya bebas dari pengawasan dan pengaruh serta tekanan pemerintah. Agar kebenaran bisa muncul, semua pendapat harus dapat kesempatan yang sama untuk didengar, harus ada mimbar atau wadah penampung kebebasan pemikiran-pemikiran dan informasi, dari segala lini dan sisi kehidupan, tidak perduli kadar akulumasi sumber dan pengguna informasi dan kritikan baik kaum minoritas maupun mayoritas, kuat maupun lemah, harus dapat menggunakan pers sebagai wadah penyampaian aspirasi, sebagai pasar bebas
gagasan akan memungkinkan individu membedakan mana yang benar atau salah.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya